Kain Tenun

Dayak Kalbar

Dalam masyarakat Dayak, pola perilaku, interaksi, pola hidup dan perlakuan terhadap alam didasarkan pada prinsip solidaritas. Sendi-sendi dasar solidaritas ini bukan merupakan sesuatu yang di rekayasa oleh sebagian pihak yang kemudian dipaksa untuk dipakai bersama. Kondisi material dari waktu ke waktu yang terus berubah membuat masyarakat Dayak menentukan pilihan penyikapan terhadap kondisi yang terus berubah. Sikap individualistis dan penciptaan iklim kompetisi ternyata tidak merupakan pilihan bagi Suku Bangsa Dayak Indonesia. Dalam kesusastraan lisan, didapati fase-fase dalam sejarah Dayak ; jaman Sangen, Sangiang, Tetek Tatum dan jaman Sansana Bandar yang merupakan jaman keemasan bagi bangsa Dayak Indonesia, didalamnya menggambarkan peri kehidupan bangsa Dayak yang didasarkan pada nilai-nilai solidaritas. Kalaupun dalam sejarah Dayak, pernah terjadi kayau, hal ini pun bukan dilakukan atas dasar individualisme dan merupakan penyikapan bangsa Dayak terhadap kondisi pada jamannya.

Minggu, 09 Oktober 2011

Kain Tenun

Selain berladang ibu-ibu di desa Ensaid panjang juga membuat kerajinan tangan berupa kain tenun ,dibawah ini adalah salah satu hasil kerajinan tangan ibu-ibu desa Ensaid panjang.