Cari ASKEP Lengkap Disini

Jumat, 14 Oktober 2011

Penanganan Ketoasidosis Diabetik (KAD)

(Sesuai dengan rekomendasi British Society of Paediatric Endocrinology.)
Regimen ini harus digunakan pada anak penderita diabetes yang baru muncul atau yang sudah terjadi jika ditemukan salah satu dari tujuh gejala berikut:
- dehidrasi yang signifikan
- muntah
- nyeri abdomen
- respirasi asidosis
- ketonuria berat
- sirkulasi perifer yang buruk
- gangguan tingkat kesadaran (keadaan hipoglikemia sudah disingkirkan)

Penatalaksanaan awal
- Bebaskan jalan napas.
- Timbang berat badan anak.
- Jangan beri per oral.
- Pasang slang nasogastrik.
- Catat keseimbangan cairan (keluaran urine dan muntah), Pasang infus.
- Laporkan ke staf medis senior.
- Pemeriksaan awal harus meliputi glukosa, elektrolit darah, keseimbangan asam-basa, osmolalitas, dan skrining infeksi. Pengobatan harus segera dimulai sebelum ada hasil.
- Kaji tingkat keparahannya

Cairan
- Komplikasi yang paling berbahaya adalah edema serebral (angka kematian 1% pada KAD). Tujuannya adalah perbaikan yang menetap terhadap gangguan metabolik.
- Jangan beri makan per oral, kecuali pada kasus ringan yang dapat menggunakan rehidrasi oral.
- Pada kasus sedang dan berat, bila terjadi syok, berikan albumin 4,5% 20 ml/kg dalam 30 menit.
Berikan infus awal salin 0,9% sampai defisit ca ran terkoreksi, dilanjutkan dengan salin 0,18% dengan dekstrosa 4,3%. Tambahkan kebutuhan rumatan dengan defisit dan berikan volume total sama rata dalam 24 jam berikutnya. Ada volume malcsimal. Bila terjadi hiperosmolalitas berat (>340 mosm/L), turunkan kebutuharuwa sampai 75%, atau sampai 50% bila osmolalitasnya >400 mosm/L. Periksa keseimbangan cairan tiap jam dan lakukan diuresis dan aspirasi lambung. Turunkan pemberian cairan Lv. secara tepat bila sudah dimulai pemberian cairan per oral.

Kalium
Tunggu hasil kalium serum dan pastikan keluaran urine yang adekuat sebelum memberikan terapi. Bila kadar kalium pertama adalah <5,0 mmol/l, berikan cairan i.v. 20 mmo1/500 ml. Periksa kadar elektrolit setiap 2-4 jam. Monitor jantung berguna untuk melihat perubahangelombang-T.

Bikarbonat
Penggunaan bikarbonat masih kontroversial.
Asidosis metabolik akan membai.k tanpa koreksi spesifik, kecuali
pada kasus yang berat. Bila H. >100 mmol/l (pH <7,0), berikan
natrium bikarbonat (8,4%) 0,75 ml/kg dalam 15-30 menu.

Insulin
Gunakan human insulin yang dapat larut, misalnya Actrapid (Novo). Tidak dibutuhkan pemberian bolus awal. Berikan insulin 0,1 unit/ kg/jam, sesuaikan lagi pemberian infus insulin sampai dapat menurunkanglukosa darah 4-5 mmol/jam. Cara yang cocok adalah memberikan larutan salin normal 49,5 ml dan 50 unit insulin menggunakan syringe pump dan konektor Y. Jangan tambahkan insulin ke dalam kantong cairan. Bila petugas di bangsal tidak bisa menggunakan pompa infus, insulin dapat diberikan i.m. 0,05 unit/ kg per jam.
Bila kadar glukosa darah turun sampai 15 mol/L, beri insulin subkutan, pertama hap 4 jam, kemudian trap 6 jam, selanjuknya tiga kali per hari sebelum makan bila diet ringan dapat ditoleransi.

Penatalaksanaan lanjutan
Pemberian makan per oral biasanya dapat dimulai sekitar 12 jam setelah dirawat dengan jumlah sedikit (15-30 ml) tiap jam. Cairan harus mengandung 20 g glukosa tiap 2 jam dan suplemen kalium atau jus buah.

Pustaka
Vade Mecum Pediatri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar